Minggu, 14 April 2013

Doa di 4 tahun untuk gadis kecilku

Anak gadis, Anindya Syandanara Hamidah, 5 April yang lalu genap berusia 4 tahun. Bahagia tak terhingga Bunda dan Abi melihat semua pertubuhan dan perkembangan yang ada pada dirimu, nak. Pada usia 4 tahu ini, BB Syanda sudah hampir 19 kg, dan TB sudah hampir 105 cm. Perkembangan bahasa sudah amat bagus, emosi sudah semakin stabil walaupun suka kesel kalo sama adik. Sudah mau disuruh sholat dan mengaji dengan benar, walaupun terkadang suka memberikan reason untuk mengalihkan kewajiban sholat dan mengaji. Sudah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, walaupun masih ada sedikit interupsi untuk hal itu. Empat tahun ini membesarkanmu  dengan segala tingkah dan laku mu, selalu membuat belajar Bunda dan Abi untuk menjadi contoh teladan dalam mendidikmu menjadi seorang ummat dan menjadi seorang calon ibu untuk anak-anakmu (masih lama kali bunda :)
So, di 4 tahun, inilah doa Bunda :
1. Jadilah anak yang selalu ceria. Bunda ingin sekali Mbak Syanda jadi anak yang ceria dalam melakukan segala hal. Mau sholat dan ngaji, sekolah, tidur, mau mandi, mau main dan yang lain. Semua dilakukan dengan ikhlas. Ikhlas itu harus dipelajari sama dirimu sendiri nak, tidak bisa diperlihatkan wujudnya.
2. Sayang sama adik. Mbak Syanda dan dik Atha anak Bunda dan Abi, lahir sari rahim yang sama. Kadang mbak dan adik ada perkelahian kecil. Wajar sih, tapi bunda ingin Mbak lebih sering mengalah, bukan karena Mbak wanita tapi karena mbak ada anak pertama, kakak adik Atha.
3. Pintar sholat dan ngaji. Bunda berdoa, di tahun ini Bunda bisa meresapi qalbumu dengan bacaan sholat dan mengaji. Mudah-mudahan bisa terkabul ya, Bantu aku ya Robb.

Inilah sedikit perbincangan yang masih terekam di otak pada saat saya telp Syanda pada saat hari dan jam kelahirannya :
Bunda   : Selamat hari lahir ya, nak. Empat tahun yang lalu Mbak Syanda lahir ke dunia dari rahim Bunda
Syanda  : Iya Bunda
Bunda   : Syanda mau didoain apa, nak, sama Bunda?
Syanda  : Didoain punya mobil baru
Bunda ketawa sambil mberebes mili, karena ada jauh darinya (ada diklat di Lembang, berangkat pagi sekali)
Bunda : aaamiiiin, iya itu boleh, tapi yang lain apa?
Syanda : mau jadi dokter Bunda?
Bundanya langsung nangis : Aaamiiin, nak, Bunda doain, nanti Bunda minta sama Alloh ya (sambil komat kamit Kabulkanlah ya Alloh, bantu doa ya semesta)

Love u Mbak Syanda, sepenuh hati Bunda, seumur hidup Bunda.